Sambuatan Ketua Yayasan

Sambutan Ketua Yayasan Al Fathin Indonesia

Assalamu’alaikum.wr.wb

Salam Sejahtera kami ucapkan semoga selalu mendapatkan lindunga Allah SWT, Alhamdulillah pada kesempatan ini Yayasan Al Fathin bisa bersilaturahmi dengan pengunjung, Yayasan ini bergerak di dunia Pendidikan dan Sosial oleh karena itu kami meminta do’a restu serta dorongan dari semua pihak agar kami terus istiqomah dalam mengurus yayasan ini.

Yayasan Al Fathin Indonesia Berazaskan Islam dan  tidak bertolak belakang dengan pancasila. adapun lembaga yang baru kami buka adalah

1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

2. Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ)

3. Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA)

Yayasan kami masih banyak kekurangannya baik dari sarana dan prasarana atau perlengkapan / peralatan lainnya, oleh karena itu apabila hamba Allah yang ingin menabung untuk akhirat silahkan email ke alfathin@ymail.com.

munkin hanya itu saja yang kami sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf dan terima kasih atas kunjungannya.

Wassalamu’alaikum. wr. wb

Ketua Yayasan

Eman Suherman Al Fathin

By yayasanalfathin Dikirimkan di Kategori

7 Ciri Sok Tahu

‘Sok tahu’ pada dasarnya adalah “merasa sudah cukup berpengetahuan” padahal sebenarnya kurang tahu. Masalahnya, orang yang sok tahu biasanya tidak menyadarinya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa kita ‘sok tahu’? Mari kita mengambil hikmah dari Al-Qur’an. Ada beberapa ciri ‘sok tahu’ yang bisa kita dapatkan bila kita menggunakan perspektif surat al-‘Alaq.


1. Enggan Membaca

Ketika disuruh malaikat Jibril, “Bacalah!”, Rasulullah Saw. menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Lalu malaikat Jibril menyampaikan lima ayat pertama yang memotivasi beliau untuk optimis. Adapun orang yang ‘sok tahu’ pesimis akan kemampuannya. Sebelum berusaha semaksimal mungkin, ia lebih dulu berdalih, “Ngapain baca-baca teori. Mahamin aja sulitnya minta ampun. Yang penting prakteknya ‘kan?” Padahal, Allah pencipta kita itu Maha Pemurah. Ia mengajarkan kepada kita apa saja yang tidak kita ketahui.

Disisi lain, ada pula orang Islam yang terlalu optimis dengan pengetahuannya, sehingga enggan memperdalam. Katanya, misalnya, “Ngapain baca-baca Qur’an lagi. Toh udah khatam 7 kali. Mending buat kegiatan lain aja.” Padahal, Al-Qur’an adalah sumber dari segala sumber ilmu, sumber ‘cahaya’ yang tiada habis-habisnya menerangi kehidupan dunia. Katanya, misalnya lagi, “Ngapain belajar ilmu agama lagi, toh sejak SD hingga tamat kuliah udah diajarin terus.” Padahal, ‘ilmu agama’ adalah ilmu kehidupan dunia-akhirat.

2. Enggan Menulis

Orang yang sok tahu terlalu mengandalkan kemampuannya dalam mengingat-ingat dan menghafal pengetahuan atau ilmu yang diperolehnya. Ia enggan mencatat. “Ngerepotin,” katanya. Seolah-olah, otaknya adalah almari baja yang isinya takkan hilang. Padahal, sifat lupa merupakan bagian dari ciri manusia. Orang yang sok tahu enggan mencatat setiap membaca, menyimak khutbah, kuliah, ceramah, dan sebagainya. Padahal, Allah telah mengajarkan penggunaan pena kepada manusia.

Di sisi lain, ada pula orang yang kurang mampu menghafal dan mengingat-ingat pengetahuan yang diperolehnya, tapi ia merasa terlalu bodoh untuk mampu menulis. “Susah,” katanya. Padahal, merasa terlalu bodoh itu jangan-jangan pertanda kemalasan. Emang sih, kalo nulis buat orang lain, kita perlu ketrampilan tersendiri. Tapi, bila nulis buat diri sendiri, bukankah kita gak bakal kesulitan nulis ‘sesuka hati’? Apa susahnya nulis di buku harian, misalnya, “Tentang ciri sok tahu, lihat al-‘Alaq!”?

3. Membanggakan Keluasan Pengetahuan

Orang yang sok tahu membanggakan kepintarannya dengan memamerkan betapa ia banyak membaca, banyak menulis, banyak mendengar, banyak berceramah, dan sebagainya tanpa menyadari bahwa pengetahuan yang ia peroleh itu semuanya berasal dari Allah. Ia mengira, prestasi yang berupa luasnya pengetahuannya ia peroleh berkat kerja kerasnya saja. Padahal, terwujudnya pengetahuan itu pun semuanya atas kehendak-Allah.

Mungkin ia suka meminjam atau membeli buku sebanyak-banyaknya, tetapi membacanya hanya sepintas lalu atau malah hanya memajangnya. Ia merasa punya cukup banyak wawasan tentang banyak hal. Ia tidak merasa terdorong untuk menjadi ahli di bidang tertentu. Kalau ia menjadi muballigh ‘tukang fatwa’, semua pertanyaan ia jawab sendiri langsung walau di luar keahliannya. Ia mungkin bisa menulis atau berbicara sebanyak-banyaknya di banyak bidang, tetapi kurang memperhitungkan kualitasnya.

4. Merendahkan Orang Lain Yang Tidak Sepaham

Bagi orang Islam yang sok tahu, siapa saja yang bertentangan dengan pendapatnya, segera saja ia menuduh mereka telah melakukan bid’ah, sesat, meremehkan agama, dan sebagainya. Bahkan, misalnya, sampai-sampai ia melarang orang-orang lain melakukan amal yang caranya lain walau mereka punya dalil tersendiri. Ia menjadikan dirinya sebagai “Yang Maha Tahu”, terlalu yakin bahwa pasti pandangan dirinyalah satu-satunya yang benar, sedangkan pandangan yang lain pasti salah. Padahal, Allah Swt berfirman: “Janganlah kamu menganggap diri kamu suci; Dia lebih tahu siapa yang memelihara diri dari kejahatan.” (an-Najm [53]: 32)

Muslim yang sok tahu cenderung menganggap kesalahan kecil sebagai dosa besar dan menjadikan dosa itu identik dengan kesesatan dan kekafiran! Lalu atas dasar itu dengan gampangnya ia mengeluarkan ‘vonis hukuman mati’. Padahal, dalam sebuah hadits shahih dari Usamah bin Zaid dikabarkan, “Barangsiapa mengucapkan laa ilaaha illallaah, maka ia telah Islam dan terpelihara jiwa dan hartanya. Andaikan ia mengucapkannya lantaran takut atau hendak berlindung dari tajamnya pedang, maka hak perhitungannya ada pada Allah. Sedang bagi kita cukuplah dengan yang lahiriah.”

5. Menutup Telinga dan Membuang Muka Bila Mendengar Pendapat Lain

Orang yang sok tahu tidak memberi peluang untuk berdiskusi dengan orang lain. Kalau toh ia memasuki forum diskusi di suatu situs, misalnya, ia melakukannya bukan untuk mempertimbangkan pendapat yang berbeda dengan pandangan yang selama ini ia anut, melainkan untuk mengumandangkan pendapatnya sendiri. Ia hanya melihat selayang pandang gagasan orang-orang lain, lalu menyerang mereka bila berlainan dengannya. Ia tidak mau tahu bagaimana mereka berhujjah (berargumentasi).

Di samping itu, orang yang sok tahu itu bersikap fanatik pada pendapat golongannya sendiri. Seolah-olah ia berseru, “Adalah hak kami untuk berbicara dan adalah kewajiban kalian untuk mendengarkan. Hak kami menetapkan, kewajiban kalian mengikuti kami. Pendapat kami semuanya benar, pendapat kalian banyak salahnya.” Orang yang terlalu fanatik itu tidak mengakui jalan tengah. Ia menyalahgunakan aksioma, “Yang haq adalah haq, yang bathil adalah bathil.”

6. Suka Menyatakan Pendapat Tanpa Dasar Yang Kuat

Muslim yang sok tahu gemar menyampaikan pendapatnya dengan mengatasnamakan Islam tanpa memeriksa kuat-lemahnya dasar-dasarnya. Ia suka berkata, “Menurut Islam begini…. Islam sudah jelas melarang begitu….” dan sebagainya, padahal yang ia ucapkan sesungguhnya hanyalah, “Menurut saya begini…. Saya melarang keras engkau begitu….” dan seterusnya. Kalau toh ia berkata, “Menurut saya bla bla bla….”, ia hanya mengemukakan opini pribadinya belaka tanpa disertai dalil yang kuat, baik dalil naqli maupun aqli.

7. Suka Berdebat Kusir
Jika pendapatnya dikritik orang lain, orang yang sok tahu itu berusaha keras mempertahankan pandangannya dan balas menyerang balik pengkritiknya. Ia enggan mencari celah-celah kelemahan di dalam pendapatnya sendiri ataupun sisi-sisi kelebihan lawan diskusinya. Sebaliknya, ia tekun mencari-cari kekurangan lawan debatnya dan menonjol-nonjolkan kekuatan pendapatnya. Dengan kata lain, setiap berdiskusi ia bertujuan memenangkan perdebatan, bukan mencari kebenaran.

Demikianlah beberapa ciri orang yang sok tahu menurut surat al-‘Alaq dalam pemahamanku. Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, semoga kita masing-masing dapat melakukan introspeksi dan memperbaiki diri sehingga kita tidak menjadi orang yang sok tahu. Aamien

Dialog Iblis dengan Rosulullah

DIALOG IBLIS DENGAN RASULULLAH

 

Allah s.w.t. telah memerintahkan seorang Malaikat berjumpa Iblis supaya dia berjumpa dengan Rasulullah s.a.w. untuk memberitahu segala rahsianya; samada yang disukai mahupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan darjat Nabi Muhammad s.a.w. dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia. jin yang menyamar diri. Apa kehendak engkau datang berjumpa aku?”lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Hamba goda segala manusia supaya meninggalkan sembahyang, leka dengan makan minum, berbuat durhaka, hamba lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan kejalan haram. Demikian juga ketika temasya yang bercampur lelaki perempuan. Di situ hamba lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang maruah dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu hamba hulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari wang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau amal ibadat, hamba akan galang mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras hamba goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglaah rasa riak, takbur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah hamba goda mereka setiap saat.”beberapa lama. Tiba-tiba datang firman Allah s.w.t. hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka hamba pun membantah. Lalu Allah mencipta lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan sekelian Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali hamba yang ingkar. Oleh itu Allah murka kpd hamba dan muka hamba yang cantik molek dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan hodoh. Hamba berasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah sekelian bidadari. Hamba bertambah dengki dan berdendam kepada mereka. Akhirnya dapat juga hamba tipu melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya dihalau dari syurga ke dunia. Kedua mereka berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun hamba masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya hamba lakukan hingga Hari Kiamat. kadnya imannya kepada kafir sama ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berjaya juga, hamba akan tarik dengan cara mengurangkan pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemahuan jalan hamba”

bagaimana hal engkau?” Jawab Iblis – “Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepada hamba. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan sekelian Malaikat menyambut dengan kesukaan. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menhancurkan hati hamba ialah segala isi langit dan bumi; yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan keampunan orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umat tuan mula berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekelian Malaikat dengan garangnya menangkap hamba dan tentera hamba; jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umat tuan berpuasa barulah hamba dilepaskan dengan amaran agar tidak mengganggu umat tuan. Umat tuan sendiri telah merasa ketenangan berpuasa seperti mana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut berbanding bulan biasa.”. Saiyidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani hamba pandang akan wajahnya kerana dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan saksama. Jika hamba pandang wajahnya, maka gementarlah segala tulang sendi hamba kerana sangat takut. Ini kerana imannya sangat kuat apalagi tuan telah mengatakan, “JIKALAU adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku” kerana dia adalah orang harapan tuan serta pandai membezakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’. Saiyidina Usman Al-Affan lagi hamba tidak boleh hampir, kerana lidahnya sentiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantu tuan sebanyak dua kali. Kerana taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya kerana Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga tuan mengatakan,”Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid” Saiyidina Ali Abi Talib pun itu hamba sangat takut kerana hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat bersopan, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka kerana dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah budak pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menunduk kan kepalanya kepada sebarang berhala. Digelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu’ – dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan tuan sendiri berkata “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya”. Tambahan pula dia menjadi menantu kepada tuan, lagilah hamba ngeri kepadanya.dha dengan kurniaan Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umat tuan seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka hamba pun sukacita lalu masuk kedalam badannya, hamba putarkan hatinya ke lautan derhaka dan hamba hela ke mana sahaja mengikut kehendak hamba. Jadi dia sentiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu hamba godanya minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umat tuan terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia sentiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, cakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur”n, tiadalah rasa kenyang.”Allah s.w.t. telah memerintahkan seorang Malaikat berjumpa Iblis supaya dia berjumpa dengan Rasulullah s.a.w. untuk memberitahu segala rahsianya; samada yang disukai mahupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan darjat Nabi Muhammad s.a.w. dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.jin yang menyamar diri. Apa kehendak engkau datang berjumpa aku?”lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Hamba goda segala manusia supaya meninggalkan sembahyang, leka dengan makan minum, berbuat durhaka, hamba lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan kejalan haram. Demikian juga ketika temasya yang bercampur lelaki perempuan. Di situ hamba lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang maruah dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu hamba hulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari wang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri. Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau amal ibadat, hamba akan galang mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras hamba goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda hatinya, datanglaah rasa riak, takbur, megah, sombong dan melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah hamba goda mereka setiap saat.”beberapa lama. Tiba-tiba datang firman Allah s.w.t. hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka hamba pun membantah. Lalu Allah mencipta lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan sekelian Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali hamba yang ingkar. Oleh itu Allah murka kpd hamba dan muka hamba yang cantik molek dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan hodoh. Hamba berasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah sekelian bidadari. Hamba bertambah dengki dan berdendam kepada mereka. Akhirnya dapat juga hamba tipu melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya dihalau dari syurga ke dunia. Kedua mereka berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun hamba masih tidak puas hati dan berbagai tipu daya hamba lakukan hingga Hari Kiamat. kadnya imannya kepada kafir sama ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berjaya juga, hamba akan tarik dengan cara mengurangkan pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemahuan jalan hamba”

bagaimana hal engkau?” Jawab Iblis – “Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepada hamba. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan sekelian Malaikat menyambut dengan kesukaan. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menhancurkan hati hamba ialah segala isi langit dan bumi; yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan keampunan orang yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umat tuan mula berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekelian Malaikat dengan garangnya menangkap hamba dan tentera hamba; jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umat tuan berpuasa barulah hamba dilepaskan dengan amaran agar tidak mengganggu umat tuan. Umat tuan sendiri telah merasa ketenangan berpuasa seperti mana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut berbanding bulan biasa.”. Saiyidina Umar Al-Khattab pula tidaklah berani hamba pandang akan wajahnya kerana dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan saksama. Jika hamba pandang wajahnya, maka gementarlah segala tulang sendi hamba kerana sangat takut. Ini kerana imannya sangat kuat apalagi tuan telah mengatakan, “JIKALAU adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku” kerana dia adalah orang harapan tuan serta pandai membezakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’. Saiyidina Usman Al-Affan lagi hamba tidak boleh hampir, kerana lidahnya sentiasa bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantu tuan sebanyak dua kali. Kerana taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya kerana Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga tuan mengatakan,”Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid” Saiyidina Ali Abi Talib pun itu hamba sangat takut kerana hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat bersopan, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka kerana dia sangat kuat beribadat serta beliau adalah budak pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menunduk kan kepalanya kepada sebarang berhala. Digelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu’ – dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan tuan sendiri berkata “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya”. Tambahan pula dia menjadi menantu kepada tuan, lagilah hamba ngeri kepadanya.dha dengan kurniaan Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umat tuan seperti Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka hamba pun sukacita lalu masuk kedalam badannya, hamba putarkan hatinya ke lautan derhaka dan hamba hela ke mana sahaja mengikut kehendak hamba. Jadi dia sentiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat. Lalu hamba godanya minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umat tuan terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia sentiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia harta, cakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan lacur”n, tiadalah rasa kenyang.”

TIGA PERTANYAAN

TIGA  PERTANYAAN

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri Sam kembali ke tanah air. Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, siapapun yang boleh menjawab 3 pertanyaannya. Akhirnya Orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

“Anda siapa? Dan apakah boleh anda menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?” Pemuda bertanya. “Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan saudara.” Jawab Guru Agama. “Anda yakin? sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.” Jawab Guru Agama “Saya akan mencuba sejauh kemampuan saya”

Pemuda : “Saya punya 3 pertanyaan;

1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukan kewujudan Tuhan kepada saya

2. Apakah yang dimaksudkan dengan takdir?

3. Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api?, tentu tidak menyakitkan buat syaitan, sebab mereka memiliki unsur yang sama.

Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?”

Tiba-tiba Guru Agama tersebut menampar pipi si Pemuda dengan kuat. Sambil menahan kesakitan pemuda berkata “Kenapa anda marah kepada saya?” Jawab Guru Agama “Saya tidak marah… Tamparan itu adalah jawapan saya kepada 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya”.

“Saya sungguh-sungguh tidak faham”, kata pemuda itu. Guru Agama bertanya “Bagaimana rasanya tamparan saya?”. “Tentu saja saya merasakan sakit”, jawab beliau. Guru Agama bertanya ” Jadi anda percaya bahawa sakit itu ada?”. Pemuda itu mengangguk tanda percaya. Guru Agama bertanya lagi, “Tunjukan pada saya wujud sakit itu!” “ Tak boleh”, jawap pemuda. “Itulah jawapan pertanyaan pertama: kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.” Terang Guru Agama.

Guru Agama bertanya lagi, “Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?”. “Tidak” jawab pemuda. “Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?” “Tidak” jawab pemuda. “Itulah yang dinamakan Takdir” Terang Guru Agama.

Guru Agama bertanya lagi, “Diperbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?”. “kulit”. Jawab pemuda. “Pipi anda diperbuat dari apa?” “ Kulit “ Jawab pemuda. “Bagaimana rasanya tamparan saya?”. “Sakit.” Jawab pemuda. “Walaupun Syaitan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka Neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk syaitan.” Terang Guru Agama.